WASHINGTON DC – Donald Trump mengusulkan RUU fiskal besar yang menggabungkan pemotongan pajak dan peningkatan belanja pemerintah.
RUU ini diklaim sebagai resep menghidupkan ekonomi AS pasca perlambatan kuartal sebelumnya. Trump menyebut program ini sebagai “RUU besar dan indah” dengan target dukungan dari Partai Republik.
Fokusnya ada pada stimulus fiskal konvensional untuk industri tradisional seperti minyak dan gas. RUU tersebut memangkas subsidi kendaraan listrik secara signifikan dan memicu polemik luas.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Penyidikan CSR Bank Indonesia Seret Anggota DPR dan Deputi BI
Strategi Baru PLN: Darmawan Bertahan, Struktur Direksi Dirombak
Dindin Komarudin: Local Hero Pengelolaan Sampah, Raih Anugerah Jakarta Utara

SCROLL TO RESUME CONTENT
Trump menganggap pengurangan subsidi sebagai bagian dari “efisiensi anggaran nasional”. Beberapa analis fiskal menilai usulan ini berisiko memperlebar defisit anggaran federal.
Pemerintah Trump belum merinci dampak fiskal jangka panjang dari RUU tersebut. RUU ini diprediksi menjadi agenda utama kampanye ekonomi Trump untuk 2025.
Trump mengklaim kebijakan ini akan menciptakan jutaan lapangan kerja baru di sektor energi konvensional.
Baca Juga:
Koperasi Merah Putih: Jurus Pemerintah Turunkan Harga Sembako
Pemerintah Cabut Izin Tambang di Raja Ampat: Upaya Perlindungan Keanekaragaman Hayati di Geopark
Stabilitas Makro dan Komoditas Jadi Kunci Kenaikan CSA Index Juni 2025
Elon Musk Tuding Kebijakan Trump Tidak Adil untuk Energi Baru
Elon Musk langsung merespons RUU itu dengan kritik tajam lewat akun media sosialnya. Ia menilai RUU tersebut diskriminatif terhadap industri energi baru dan kendaraan listrik.
Menurut Musk, kebijakan fiskal itu akan menambah defisit dan memperlambat transisi energi bersih. Musk menyuarakan penolakannya dengan menyebut kebijakan itu “anti-progres dan tidak berpihak pada masa depan”.
Ia juga memperingatkan bahwa tarif impor dan subsidi fosil justru menimbulkan resesi ekonomi.
Baca Juga:
Politisi Golkar Sarmuji Sebut Gibran Bisa Belajar dari Megawati, Dukung Pertemuan Pemimpin Bangsa
Dua Kapal Malaysia Ditangkap di Selat Malaka, Trawl Ilegal dan ABK WNI Jadi Sorotan
Musk menekankan pentingnya insentif bagi mobil listrik untuk menjaga daya saing industri global.
Ia mengkritik pemotongan pajak yang hanya menguntungkan golongan elite tanpa memperhatikan inovasi. Menurut Musk, pengeluaran negara seharusnya dipangkas, bukan dialihkan ke sektor lama.
Ia juga menolak tudingan bahwa kritiknya didasari kekecewaan pribadi. Baginya, masa depan Tesla dan ekosistem energi bersih sedang dipertaruhkan oleh kebijakan tersebut.
Hubungan Makin Memanas setelah Isaacman Dicoret dari NASA
Ketegangan meningkat setelah Trump mencoret pencalonan Jared Isaacman dari posisi Direktur NASA. Isaacman dikenal sebagai mitra dekat Musk dalam proyek antariksa sipil dan eksplorasi orbit.
Pencoretan ini disebut-sebut sebagai respons politis atas kritik Musk terhadap kebijakan fiskal Trump. Trump menyatakan bahwa Musk sudah tahu isi RUU tersebut sejak awal pembahasannya.
Dalam konferensi pers, Trump menyebut Musk tidak konsisten dan mengingkari komitmennya. Musk membantah keras dan menyebut klaim Trump sebagai kebohongan publik.
Ia mengatakan bahwa dirinya belum pernah melihat draft resmi RUU itu sebelumnya. Perseteruan ini memperburuk hubungan antara SpaceX dan pemerintah federal AS.
Banyak penasihat senior Gedung Putih terkejut atas eskalasi serangan terbuka dari Musk. Situasi ini menimbulkan ketegangan di industri antariksa yang sebelumnya mendukung kolaborasi sektor publik-swasta.
Dampak Langsung pada Tesla dan Sektor Energi Baru AS
Harga saham Tesla jatuh 14% usai konflik Musk–Trump menyebar luas di media keuangan. Analis menilai kejatuhan ini disebabkan oleh kekhawatiran hilangnya dukungan kebijakan kendaraan listrik.
Investor khawatir AS akan berbalik arah dari strategi energi hijau ke energi konvensional. Pasar menilai penghapusan insentif EV akan berdampak sistemik pada industri otomotif masa depan.
Dampak langsung juga terasa pada rantai pasok baterai, chip, dan komponen energi terbarukan. Laporan JPMorgan menyebutkan konflik ini sebagai salah satu faktor dominan dalam volatilitas pasar.
Bursa Nasdaq mengalami tekanan akibat aksi jual pada saham teknologi dan kendaraan listrik.
Tesla bukan satu-satunya korban, saham produsen EV lainnya juga ikut terkoreksi signifikan.
Investor ritel mulai memindahkan portofolio ke saham-saham defensif dan komoditas energi. Masa depan insentif energi baru menjadi indikator penting bagi arah kebijakan ekonomi AS ke depan.
Nilai dan Kepentingan yang Bertolak Belakang Mewarnai Konflik Ini
Pertarungan ini memperlihatkan benturan dua kutub: konservatisme fiskal dan inovasi teknologi.
Trump fokus pada elektabilitas dan dukungan populis untuk energi tradisional dan pajak rendah.
Musk fokus pada keberlanjutan, efisiensi fiskal, dan pengembangan industri energi baru. Keduanya sempat bekerja sama dalam proyek pemerintah, tapi kini berseberangan secara publik.
Trump khawatir kehilangan basis pendukung industri fosil bila insentif EV dipertahankan. Sementara Musk khawatir strategi ini akan menghancurkan peluang ekonomi hijau AS di masa depan.
Masing-masing menganggap kebijakan pihak lain merugikan masa depan bangsa secara ekonomi.
Konflik ini menunjukkan betapa sensitifnya kebijakan fiskal terhadap kepentingan sektor industri.
Ketegangan ini menjadi simbol konflik kepentingan yang kompleks di antara elite ekonomi dan politik.
Ke depan, arah kebijakan energi AS akan sangat menentukan nasib sektor teknologi bersih secara global.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnispost.com dan Ekbisindonesia.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabartv.com dan Pusatsiaranpers.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Sulawesiraya.com dan Harianjayakarta.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center