JAKARTA – Dunia sedang bergerak menuju masa sulit yang tak menentu. Ketegangan geopolitik dan proteksionisme kembali menjadi arus utama dalam perdagangan internasional.
Amerika Serikat, melalui kebijakan tarif tinggi terhadap lebih dari 145 negara, mengingatkan kembali pada era Merkantilisme abad ke-17.
Di tengah sengkarut perang dagang AS-Tiongkok dan lemahnya peran WTO, pertumbuhan ekonomi global diprediksi melambat ke level 3,0% pada 2026, menurut proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF).
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Penyidikan CSR Bank Indonesia Seret Anggota DPR dan Deputi BI
Strategi Baru PLN: Darmawan Bertahan, Struktur Direksi Dirombak
Dindin Komarudin: Local Hero Pengelolaan Sampah, Raih Anugerah Jakarta Utara

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, Indonesia memilih untuk tidak terpaku pada badai eksternal.
Pemerintah menyiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dengan tema besar “Kedaulatan Pangan, Energi, dan Ekonomi”.
Fokus ini diarahkan untuk memperkuat daya tahan domestik dan menghindari jebakan ketergantungan global yang berisiko tinggi.
Baca Juga:
Koperasi Merah Putih: Jurus Pemerintah Turunkan Harga Sembako
Pemerintah Cabut Izin Tambang di Raja Ampat: Upaya Perlindungan Keanekaragaman Hayati di Geopark
Elon Musk Vs Donald Trump: Ketegangan Meningkat Gara-Gara Insentif Mobil Listrik dan Pajak Baru
Pertumbuhan ekonomi nasional 2025 pun diproyeksi tetap tangguh di angka 4,7% meski direvisi dari 5,1%.
Delapan Strategi Utama APBN 2026: Dari Ladang hingga Langit
RAPBN 2026 dirancang sebagai fondasi untuk Indonesia yang lebih tangguh dan mandiri. Pemerintah merumuskan delapan strategi utama untuk menjawab tantangan zaman:
1. Ketahanan Pangan: Pemerintah memperkuat fungsi Bulog, memberikan subsidi pupuk, dan mendukung petani dengan bantuan alat mesin pertanian (alsintan).
Baca Juga:
Stabilitas Makro dan Komoditas Jadi Kunci Kenaikan CSA Index Juni 2025
Politisi Golkar Sarmuji Sebut Gibran Bisa Belajar dari Megawati, Dukung Pertemuan Pemimpin Bangsa
Dua Kapal Malaysia Ditangkap di Selat Malaka, Trawl Ilegal dan ABK WNI Jadi Sorotan
Lumbung pangan strategis dibangun, menargetkan peningkatan produksi yang signifikan.
2. Ketahanan Energi: Transisi menuju energi bersih dipercepat melalui pengembangan bioenergi (B40-B50), tenaga surya, hidro, dan panas bumi. Hilirisasi sawit menjadi bahan bakar nabati masuk prioritas.
3. Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Sebanyak 82,9 juta penerima akan mendapatkan makanan bergizi melalui 30.000 Satuan Pendidikan Penyelenggara MBG (SPPG). Ini menjadi program unggulan dalam meningkatkan kualitas SDM.
4. Pendidikan dan Kesehatan: Pemerintah mengalokasikan anggaran besar—Rp727–761 triliun untuk pendidikan, dan Rp181–228 triliun untuk kesehatan.
Fokusnya: sekolah unggulan, sekolah rakyat, vokasional, PAUD, perguruan tinggi, serta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), penurunan stunting, dan pelayanan gratis.
5. Pemberdayaan Desa dan UMKM: Penguatan Koperasi dan Desa Mandiri Produktif (KDMP) untuk mendongkrak ekonomi akar rumput.
6. Pertahanan Semesta: Modernisasi alutsista, penguatan industri pertahanan nasional, serta pengembangan sistem keamanan siber nasional.
7. Akselerasi Investasi dan Ekspor: Melalui optimalisasi Danantara, platform penguatan promosi dagang dan investasi luar negeri.
8. Reformasi Pajak dan Inovasi Pembiayaan: Fokus pada digitalisasi perpajakan, penguatan Coretax, dan pemanfaatan Global Taxation Agreement.
Target Makroekonomi 2026: Optimisme dengan Realisme
Di tengah gempuran global, Indonesia tetap membidik pertumbuhan ekonomi 5,2% hingga 5,8%.
Target inflasi dijaga rendah di kisaran 1,5%–3,5%, sementara nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak antara Rp16.500–Rp16.900 per dolar AS.
Di sektor energi, lifting minyak dipatok sebesar 600–605 ribu barel per hari, sementara gas bumi ditargetkan pada kisaran 953–1.017 ribu barel setara minyak per hari (BOE/hari).
Harga minyak dunia diasumsikan stabil di level USD 60–80 per barel.
Pemerintah juga menjaga tingkat bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun pada kisaran 6,6%–7,2%.
Kombinasi target ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem investasi yang menarik namun tetap waspada terhadap risiko eksternal.
Agenda Kesejahteraan: Perang Melawan Kemiskinan dan Ketimpangan
Tak hanya bicara angka dan neraca, RAPBN 2026 menyimpan misi sosial yang lebih dalam.
Pemerintah menargetkan penurunan tingkat kemiskinan ke 6,5%–7,5%, dan tingkat pengangguran terbuka ke angka 4,44%–4,96%.
Rasio Gini yang mengukur kesenjangan ekonomi dijaga antara 0,377–0,380.
Indeks Modal Manusia (IMM) diharapkan naik ke angka 0,57, sebagai indikator kualitas SDM nasional.
Program-program seperti MBG, revitalisasi vokasi, dan digitalisasi pelayanan publik diyakini menjadi kunci pengungkit pencapaian tersebut.
Menurut Kementerian Keuangan, belanja negara tahun depan diperkirakan mencapai 14,19%–14,75% dari PDB, sementara pendapatan negara sekitar 11,71%–12,22% dari PDB.
Defisit anggaran diperkirakan tetap terjaga di angka moderat: 2,48%–2,53% dari PDB.
Solusi Fiskal Inovatif: Menjaga Keseimbangan di Tengah Tantangan
Mengelola fiskal di tengah tekanan global bukan perkara mudah. Untuk itu, pemerintah mengandalkan strategi pembiayaan inovatif.
Selain optimalisasi Danantara, skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih (SAL), serta efisiensi belanja akan terus diakselerasi.
Di sektor perpajakan, agenda reformasi dilanjutkan lewat sistem Coretax yang lebih transparan dan integratif.
Ekstensifikasi berbasis data dan penguatan Global Taxation Agreement juga jadi bagian penting dalam memperluas basis pajak nasional tanpa membebani sektor produktif.
Namun, keberhasilan RAPBN 2026 sangat bergantung pada konsistensi pelaksanaan dan pengawasan ketat terhadap implementasi kebijakan.
Transparansi, partisipasi publik, dan penguatan tata kelola menjadi syarat mutlak.
Sebagaimana disampaikan dalam siaran resmi Bappenas, sinergi antarsektor dan pelibatan pemda akan menjadi kunci keberhasilan kebijakan fiskal 2026. (Bpk).***
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Mediaemiten.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Kilasnews.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Haijateng.com dan Hariancirebon.com
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center