BISNISIDN.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan hubungan emosional antara dirinya dengan Aceh dan rakyatnya.
Salah satunya adalah fakta bahwa ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo merupakan perintis Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.
Prabowo pun berkisah mengenai ayahnya yang begitu bangga dapat berkontribusi dan memberikan kuliah kepada mahasiswa di Aceh.
“Saya pun mempunyai hubungan emosional dengan rakyat aceh. Orang tua saya, Prof. Soemitro dari awal sangat dekat dengan tokoh-tokoh Aceh.”
Baca Juga:
Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasan Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 dan 2026, Berikut Sejumlah Indikator Ekonomi
Kuota Biodiesel 40 Persen (B40) dari Volume Produksi Sawit Nasional Bertambah, Pemerintah Sepakati
“Dan beliau ikut merintis pendirian Fakultas Ekonomi Syiah Kuala,” kata Prabowo
Baca artikel lainnya di sini : Prabowo Subianto Ungkap Kekaguman Terhadap Kepemimpinan SBY saat Hadapi Tragedi Tsunami 2004
Prabowo menyampaikan hal itu di acara silaturahmi dan doa bersama ulama serta tokoh masyarakat Aceh yang digelar di Ballroom Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa 26 Desember 2023.
“Beliau sempat jadi dosen terbang dan beliau sangat bangga, selalu cerita kepada kami bahwa beliau terbang ke Aceh dan memberi kuliah,” sambungnya.
Baca Juga:
Kadin Indonesia Beber Alasan Minta Kenaikan Tarif Pajak Pertambahan Nilai Sebesar 12 Persen Ditunda.
Prabowo Subianto Beri Pesan kepada Kepala Daerah Terpilih: Bekerja untuk Rakyat, Layani Rakyat
Tidak hanya itu, perjuangan Prof. Soemitro kemudian berlanjut saat ia bersama rakyat Aceh saling dukung di masa-masa sulit, seperti ketika terjadi pergolakan di tahun 1950-an.
Lihat juga konten video, di sini: Prabowo Subianto Ungkap Kekaguman Terhadap Kepemimpinan SBY saat Hadapi Tragedi Tsunami 2004
“Dan sesudah itu pun orang tua saya berjuang bersama tokoh-tokoh Aceh dan rakyat Aceh dalam masa-masa yang sulit di tahun 50-an”.
“Di mana Indonesia mengalami pergolakan karena masalah-masalah ideologi,” ungkap dia.
Baca Juga:
Kerja Sama di Bidang Industri hingga Kesehatan, Prabowo Subianto dan MBZ Saksikan Pertukaran MoU
Prabowo Subianto Kunjungan Kerja ke Luar Negeri Bawa Komitmen Investasi Sebesar US$ 18,5 Miliar
Meningkatnya Ketegangan Geopolitik Berdampak Terhadap Risiko Perekonomian Global yang Semakin Tinggi
“Sesudah itu pun hubungan emosional saya tidak berhenti, karena saya juga terus menerus berhubungan baik.”
“Dan puncaknya adalah bahwa saya bisa bersatu dengan tokoh-tokoh dari Partai Aceh,” lanjut Prabowo.
Prabowo kemudian menyinggung bagaimana ia bisa bertemu dan bersatu dengan Muzakir Manaf, yang dulu merupakan Panglima Gerakan Aceh Merdeka.
Rekonsiliasi tersebut, kata Prabowo, merupakan kejadian yang langka, bahkan di luar pemikiran banyak orang.
“Ini saya kira suatu kejadian yang langka di sejarah dunia. Saya mantan panglima Kostrad, jenderal Kopassus”.
“Sementara itu Pak Muzakir Manaf merupakan mantan Panglima Aceh, dan kok kita bisa bersatu.”
“Ini yang di luar pemikiran banyak orang,” kata Prabowo.
Dengan kedekatan emosional dan rekonsiliasi yang telah terjadi selama ini telah menjadi bukti bagaimana persatuan menjadi bagian yang penting bagi negeri ini.
Prabowo lalu memberikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada rakyat Aceh yang telah memberi dukungan yang besar saat dirinya berjuang dalam pilpres sebelumnya.
“Kita saling merangkul, jadi ini yang buat saya selalu emosional, puncaknya pemilihan presiden lalu.”
“Salah satunya, saya dapat dukungan paling besar di Aceh. Saya minta maaf saya sudah kalah, saya belum ke Aceh,” kata Prabowo.
Kendati demikian, ia berkomitmen untuk membalas setiap kebaikan rakyat Aceh yang selama ini telah mendukungnya.
Prabowo menegaskan, dirinya akan membantu rakyat Aceh melalui pembangunan politeknik unggulan di Aceh.
“Waktu saya menjadi menhan, saya sudah merencanakan, saya berusaha membantu Aceh, (seperti) masalah tanah dan sebagainya.”
“Saya sudah siapkan anggaran untuk bangun sebuah politeknik unggulan di Aceh,” pungkas dia.***