JAKARTA – Pertemuan antara Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka dan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Hari Lahir Pancasila dinilai positif oleh Partai Golkar.
Sekretaris Jenderal DPP Golkar Muhammad Sarmuji menegaskan bahwa momen tersebut merupakan simbol baik bagi komunikasi politik nasional.
“Bagus dong, pertemuan antara Bu Mega dengan Mas Gibran itu sesuatu yang sangat bagus ya,” ujar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Rabu, (4/06/2025).
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Penyidikan CSR Bank Indonesia Seret Anggota DPR dan Deputi BI
Strategi Baru PLN: Darmawan Bertahan, Struktur Direksi Dirombak
Dindin Komarudin: Local Hero Pengelolaan Sampah, Raih Anugerah Jakarta Utara

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, meski bersifat fisik dan belum membuahkan dialog politik mendalam, pertemuan itu tetap memiliki arti simbolik yang penting.
Sarmuji juga menilai bahwa pertemuan ini menjadi peluang pembelajaran bagi Gibran yang baru memulai karier di level nasional.
“Mas Gibran juga berkesempatan belajar bagaimana bersikap dengan Ibu Mega yang lebih senior,” lanjutnya.
Baca Juga:
Koperasi Merah Putih: Jurus Pemerintah Turunkan Harga Sembako
Pemerintah Cabut Izin Tambang di Raja Ampat: Upaya Perlindungan Keanekaragaman Hayati di Geopark
Elon Musk Vs Donald Trump: Ketegangan Meningkat Gara-Gara Insentif Mobil Listrik dan Pajak Baru
Golkar menilai Megawati sebagai figur penting dalam sejarah politik nasional yang bisa menjadi sumber nasihat strategis.
“Bahkan, bisa saja Bu Mega memberi nasihat langsung, meskipun untuk tahap kemarin mungkin belum sampai ke sana,” kata Sarmuji.
Sarmuji Harap Gibran dan Megawati Rutin Bertemu untuk Kebersamaan Bangsa
Sarmuji berharap agar pertemuan antara Gibran dan Megawati tidak menjadi peristiwa yang langka atau simbolik semata.
Baca Juga:
Stabilitas Makro dan Komoditas Jadi Kunci Kenaikan CSA Index Juni 2025
Dua Kapal Malaysia Ditangkap di Selat Malaka, Trawl Ilegal dan ABK WNI Jadi Sorotan
“Kalau makin sering ketemu, rasanya makin akrab,” katanya, menyampaikan harapan untuk frekuensi pertemuan yang lebih tinggi.
Menurutnya, intensitas pertemuan di antara para tokoh bangsa berperan dalam mencairkan suasana politik yang kerap memanas.
Ia melihat pentingnya momen kebersamaan antar generasi pemimpin untuk memperkuat stabilitas demokrasi.
Golkar memandang bahwa membuka ruang pertemuan informal sangat membantu dalam menjaga komunikasi lintas partai.
Kondisi politik yang kompetitif kerap menciptakan sekat-sekat psikologis antar elite partai, apalagi pasca-Pemilu 2024.
Sarmuji pun menyebut peluang yang lebih besar bisa terjadi jika Megawati juga bertemu Presiden Joko Widodo.
“Kalau saya harapannya begitu,” ucapnya, sembari menekankan bahwa pertemuan antar pemimpin bangsa patut dirayakan.
Golkar Usulkan Format Jamuan Santai dengan Megawati Sebagai Tuan Rumah
Lebih lanjut, Sarmuji mengusulkan agar pertemuan semacam itu tidak sekadar berlangsung di forum resmi.
Ia mengangkat konsep “diplomasi nasi goreng”, istilah populer untuk menggambarkan jamuan santai di kediaman Megawati.
“Malah bagus sekali seandainya ada reuni sambil makan nasi goreng buatannya Bu Mega,” katanya.
Menurutnya, suasana informal mampu mencairkan tensi politik sekaligus membuka ruang komunikasi tanpa tekanan.
Sarmuji menyebut skenario pertemuan antara Megawati, Prabowo, Jokowi, dan bahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ideal.
“Pak Prabowo ketemu Bu Mega, ada Pak Jokowi, ada Pak SBY, sangat baik, sambil makan nasi goreng,” ujarnya.
Baginya, pertemuan itu bukan hanya seremonial tapi juga bagian dari rekonsiliasi nasional yang dibutuhkan.
Dalam politik Indonesia yang sarat dengan rivalitas personal, diplomasi makanan bisa menjadi medium damai dan menyenangkan.
Peringatan 1 Juni Dimanfaatkan sebagai Simbol Persatuan Nasional
Pertemuan Megawati dan Gibran terjadi dalam rangkaian upacara Hari Lahir Pancasila, Senin, (2/06/2025), di Gedung Pancasila, Jakarta.
Acara ini dipimpin Presiden Prabowo Subianto dan dihadiri tokoh-tokoh politik nasional dari berbagai kubu.
Megawati berdiri berdampingan dengan Gibran dan Prabowo saat sesi baris upacara sebelum kegiatan dimulai.
Kehadiran Megawati diapit dua tokoh politik generasi berbeda ini menimbulkan sorotan tajam dari publik dan media.
Presiden Prabowo bertindak sebagai Inspektur Upacara, menerima laporan dari Komandan Upacara Kolonel Marinir Achmad Hadi Al-Hasny.
Peringatan Hari Lahir Pancasila kali ini digelar dalam nuansa lebih khidmat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Berbagai elemen masyarakat sipil, tokoh agama, dan mahasiswa turut hadir, menandakan pentingnya hari tersebut sebagai simbol ideologi.
Pertemuan tokoh dalam momen seperti ini dinilai relevan untuk merawat kesatuan di tengah dinamika politik.
Pertemuan Simbolik Ini Bisa Redam Polarisasi Politik Jangka Panjang
Pertemuan Gibran dan Megawati membawa pesan simbolik kuat tentang keberlanjutan antar generasi politik Indonesia.
Gibran mewakili tokoh muda dengan akses kekuasaan tinggi, sementara Megawati adalah simbol perjuangan masa lalu.
Keduanya jika saling terbuka untuk berdialog, dapat menjembatani jurang generasi yang makin melebar dalam dunia politik.
Polarisasi pasca-pemilu bisa diredam melalui inisiatif personal seperti ini, bukan hanya lewat kesepakatan formal partai.
Menurut pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, “Simbolisasi ini penting dalam membangun memori kolektif kebangsaan.”
Ia menilai pertemuan seperti ini bisa mengubah dinamika hubungan elite, dari kompetisi menuju kolaborasi.
Lebih dari sekadar basa-basi protokoler, interaksi langsung antar elite bisa menghindari miskomunikasi dan prasangka publik.
Kondisi ini dapat menciptakan ketenangan politik menjelang pelantikan kabinet dan fase awal pemerintahan baru.
Pertemuan Gibran – Megawati Bisa Jadi Model Konsolidasi Demokrasi
Pertemuan Gibran dan Megawati bisa menjadi pintu masuk untuk membangun model komunikasi antar elite yang inklusif.
Ini bukan hanya tentang silaturahmi, tetapi membangun ruang diskusi lintas ideologi dan generasi.
Komunikasi informal yang tidak penuh tekanan mampu menghasilkan kesepahaman jangka panjang yang lebih kuat.
Para elite politik perlu menciptakan momentum sendiri tanpa harus menunggu tekanan dari krisis politik atau publik.
Pemerintah dan partai politik dapat mengambil inisiatif menyusun agenda rekonsiliasi lintas tokoh, khususnya pasca Pemilu 2024.
Kegiatan nonformal seperti makan malam, diskusi santai, atau kunjungan balasan menjadi strategi jangka pendek yang efektif.
Sebagaimana disarankan Sarmuji, “Kalau makin sering ketemu, rasanya makin akrab,” adalah prinsip yang patut dikembangkan.
Masyarakat perlu mendorong elite untuk tidak hanya tampil dalam konflik, tapi juga dalam kolaborasi dan kebersamaan.***
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Bisnispost.com dan Ekbisindonesia.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Apakabartv.com dan Pusatsiaranpers.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Sulawesiraya.com dan Harianjayakarta.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center